Pages

Senin, 30 Agustus 2010

"Papa Sering Telat Makan"

Agnes Santoso, seorang mahasiswi kedokteran sebuah universitas swasta di Jakarta. Agnes masih begitu muda, baru berusia 21 tahun, tetapi jangan main-main dengan gadis satu ini.

Agnes juga sama seperti saya, seorang pebisnis MLM Tianshi. Peringkat Agnes bisa dibilang belum terlalu tinggi di mata orang awam, baru saja kemarin impact *6. Namun, di balik sosoknya yang kecil mungil, percaya atau tidak, Agnes telah meraih bonus yang setara jumlahnya dengan seorang distributor *7 dan *8 Tianshi, Rp15.400.000. Bayangkan. Bagi seorang mahasiswi, uang sebanyak itu akan digunakan untuk apa? Walaupun Agnes seorang perempuan, tetapi setidaknya uang sebanyak itu baru akan habis kira-kira dua bulan lagi, dan saya rasa Agnes tidak akan tinggal diam walaupun sudah mendapatkan bonus sebesar itu.

Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana bisa Agnes mendapatkan grup yang begitu bersemangat sehingga bonusnya sebesar itu? Sebenarnya, seorang Agnes Santoso belum memiliki partner yang cukup aktif dalam menjalankan bisnis ini. Bonus sebesar itu adalah hasil kerja kerasnya sendiri. Lho? Koq bisa? Berikut cerita gadis mungil ini pada sesi dream sharing NDT (Network Development Training) Unicore pada 29 Agustus 2010 kemarin.

Agnes berasal dari keluarga yang sangat mapan. Dia berasal dari Nias. Selama 15 tahun pertama hidupnya, Agnes hidup berkecukupan. Nilai-nilai Agnes selalu di atas rata-rata. Dia selalu ranking tiga besar di sekolahnya. Namun, Maret 2005, sebuah tragedi mengerikan mengubah hidupnya untuk selamanya.

Gempa berkekuatan 8,2 skala Richter mengguncang Nias pada 28 Maret 2005 pukul 23.09 WIB. Ibu dan kedua adik Agnes (Alfred dan Alicia) meninggal dalam bencana itu. Agnes bahkan masih sempat mendengar suara ibunya beberapa jam sebelum gempa. Ibunya berjanji akan meneleponnya (saat itu Agnes berada di Jakarta) pukul 23.00.

Namun, tidak pernah ada telepon dari ibunya tersayang. Agnes kehilangan hampir seluruh keluarganya. Ayahnya patah kaki dan harus berobat ke luar negeri selama sebulan. Agnes tidak pernah melupakan saat-saat itu, saat-saat ketika dia tidak bisa lagi mendengar suara ibunya yang sangat dicintainya.

Alfred, adik laki-laki Agnes, pernah berjanji kepada Agnes bahwa mereka akan kuliah di Jakarta bersama. Hal itu tidak akan pernah terwujud. Sebelum dapat mewujudkan impiannya untuk kuliah bersama kakak sekaligus saingan terberatnya dalam hal akademis, Alfred telah berpulang kepada penciptanya.

Alicia, adik perempuan Agnes yang paling kecil, sering mengadu pada Agnes ketika Alfred menjahilinya. Ketika Agnes berangkat ke Jakarta, Agnes berjanji untuk membelikan Alicia buku gambar. Namun, keinginan Agnes untuk menyenangkan adik bungsunya itu juga tidak akan pernah terwujud. Alicia juga telah pergi meninggalkan Agnes untuk selamanya.

Yang paling membuat Agnes berduka adalah kehilangan ibunya yang selama ini selalu memperhatikannya. Agnes tidak pernah lagi bisa mendengar suara ibunya, tidak bisa lagi menerima telepon dari ibunya, dan tidak akan pernah mendengar omelan-omelan ibunya lagi. Agnes membenci saat-saat dia diomeli ibunya ketika nilai sekolahnya turun. Namun, sekarang, Agnes begitu merindukan omelan ibunya.

Agnes membenci ayahnya. Menurut Agnes, ayahnya hanya bisa memberikannya uang, uang, dan uang. Ayahnya tidak pernah menelepon hanya untuk sekadar menanyakan kabar Agnes, bagaimana kuliahnya, dan lain sebagainya seperti yang pernah dilakukan ibunya. Setelah tiga tahun berlalu sejak bencana itu, ayah Agnes malah dikabarkan akan menikah lagi. Agnes semakin membenci ayahnya, bahkan menuntut agar ayahnya memberikan harta warisan almarhum ibunya kepada Agnes saja.

Agnes bahkan sempat menghujat Tuhan dan menuntut agar ibu dan saudara-saudaranya dikembalikan. Agnes ingin ayahnya mati saja sebagai ganti ibu dan adik-adiknya yang sangat dikasihinya.

Namun, Agnes tidak mengetahui kenyataan bahwa selama ini ayahnya begitu menyayangi dirinya. Setelah sembuh dari patah kakinya, ayah Agnes bekerja membanting tulang demi membiayai kuliah Agnes. Setiap harinya, ayah Agnes terlambat makan, dan setiap harinya pula ayah Agnes hanya makan nasi padang. Hanya pada hari Kamis saja ayah Agnes makan nasi soto. Setiap hari ayah Agnes harus jaga toko. Tubuhnya yang dulu tegap, kini lemah lunglai. Uban mulai bermunculan di kepala ayah Agnes. Ayah Agnes juga mulai sakit-sakitan dan gampang masuk angin.

Agnes baru mengetahui kenyataannya ketika salah satu keluarganya mengabarkan bahwa ayah Agnes tidak pernah punya semangat hidup lagi sejak tragedi itu merenggut nyawa hampir seluruh anggota keluarganya. Satu-satunya alasan ayah Agnes masih terus bertahan hidup adalah untuk melihat Agnes diwisuda, lulus kuliah, dan jadi orang sukses.

Saat itulah Agnes menyadari semua kesalahannya. Selama ini dia hanya menuntut, menuntut, dan menuntut. Agnes ingin ayahnya meneleponnya dan menanyakan kabarnya, tetapi dia sendiri tidak pernah berkeinginan untuk menelepon ayahnya. Akhirnya, Agnes bertekad, dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk membahagiakan ayahnya, satu-satunya orangtua yang tersisa baginya, orangtua yang dititipkan Tuhan padanya untuk dibahagiakan oleh Agnes.

Di Jakarta, Agnes hidup bersama keluarganya yang lain. Mereka tidak membuat kondisi Agnes semakin membaik, apalagi dengan kenyataan bahwa saat ini Agnes sedang berjuang untuk menebus impiannya di MLM Tianshi. Seringkali Agnes harus kehujanan dan kepanasan ketika berkeliling ke berbagai tempat dengan sepeda motornya. Dia harus rela terkunci di luar dan menumpang tidur di rumah tetangga ketika dia pulang terlalu malam. Ketika Agnes sakit, bukannya membantu Agnes, keluarga Agnes malah menyalahkan Agnes dengan menegurnya karena sering pulang malam-malam.

Agnes menjalankan MLM bersama pacarnya. Selama pacaran, Lukas, pacar Agnes, tidak diterima dengan baik oleh keluarganya. Mereka menganggap Lukas hanya jago makan dan tidak bisa apa-apa. Namun, Agnes dan Lukas tetap tegar. Mereka menjalani bisnis ini bersama-sama.

Agnes memimpikan dirinya bisa menjadi seperti remaja lain, yang selalu ngapel setiap malam minggu bersama pasangan mereka, jalan-jalan ke mal untuk shopping, bergosip dengan wanita-wanita seusianya, dan lain-lain. Namun, demi membahagiakan ayahnya yang dulu dibencinya setengah mati, Agnes mengabaikan segalanya. Dia harus prospecting setiap hari, mengabaikan kenyataan bahwa sebetulnya dia masih bisa menikmati hidup enak seperti remaja lain. Kalau shopping, Agnes tidak pernah pergi ke mal, tetapi dia malah harus pergi ke stockist untuk belanja produk-produk pesanan prospeknya. Agnes baru bisa meluangkan waktunya untuk nonton di bioskop bersama pacarnya setelah enam bulan pacaran.

Agnes belum memiliki frontline yang benar-benar aktif, tetapi dia tidak mengeluh. Dia menjalankan segalanya sendirian, hanya didukung oleh pacarnya Lukas yang satu visi dengannya. Semua yang Agnes lakukan hanya demi satu impiannya, dia ingin membahagiakan ayahnya. Setiap penolakan yang dialami Agnes tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan betapa besarnya impian Agnes. Agnes hanya bertekad untuk membahagiakan ayahnya sebelum segalanya terlambat, sebelum ayahnya juga pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Dan lewat bisnis MLM ini pula, Agnes telah menemukan jalan tercepat untuk membahagiakan ayahnya.

Walaupun peringkat Agnes baru *6 Excel, tetapi dia telah memiliki kualitas leadership yang setara dengan seorang Director seperti Bapak Louis Tendean (peringkat tertinggi se-Asia Tenggara, Director 4 Diamond). Dengan usaha seperti ini, tidaklah mengherankan jika tahun depan terdengar berita bahwa seorang Agnes Santoso telah menerima reward mobil mewah, kapal pesiar, pesawat terbang, dan villa dari bisnis Tianshi. Berjuanglah Agnes! MARI KITA TEBUS IMPIAN KITA BERSAMA TIENS DAN UNICORE!

Minggu, 29 Agustus 2010

Zat Kitin dan Chitosan

Kitin (C8H13O5N)n (dalam Bahasa Inggrisnya disebut Chitin (baca: kaitin)) adalah polimer berantai panjang dari asetilglukosamin-N, sebuah turunan dari glukosa. Zat ini ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia. Zat kitin adalah komponen utama dari dinding sel jamur, exoskeleton (kerangka luar) dari arthropoda seperti crustacea (udang-udangan seperti kepiting dan udang) dan serangga, serta mulut bangsa chepalopoda, termasuk cumi-cumi dan gurita (mulut bangsa cumi-cumi ini mirip dengan paruh burung nuri yang miring, dan mulut ini sangat keras). Kitin sebanding dengan selulosa polisakarida dan protein keratin. Meskipun keratin adalah protein, bukan karbohidrat seperti kitin, kitin dan keratin memiliki struktur yang sama. Kitin juga telah terbukti bermanfaat untuk keperluan medis dan beberapa industri. Kali ini saya akan membahas mengenai fungsi kitin dalam dunia medis.

Kitin bersifat tidak larut dalam air. Tentu saja, jika zat kitin larut dalam air, maka kepiting, udang, dan bangsa udang-udangan lainnya akan menjadi botak karena kerangka mereka terkikis oleh air. Karena tidak larut dalam air, zat kitin ini tidak boleh masuk dalam tubuh, karena akan terjadi sedimentasi. Dalam keperluan medis, kitin ini digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka luar, walaupun lebih banyak tenaga medis yang lebih memilih menggunakan obat luka seperti Betadine dan perban bergulung-gulung. Lho? Kok begitu?

Masalah terbesar dalam penggunaan kitin adalah sifatnya yang tidak larut dalam air ini. Kitin biasanya berbentuk bubuk. Penggunaannya biasanya dengan cara ditaburkan pada luka terbuka yang sudah dibersihkan. Luka luar ini bukan berarti luka bacok sedalam beberapa senti. Maksud luka luar adalah luka yang benar-benar luar, misalnya seperti lecet yang sampai berdarah. Ketika kitin ditaburkan pada luka terbuka, kitin akan bersenyawa dengan trombosit (keping darah) pada luka Anda dan mempercepat proses pembekuan darah dan pembentukan benang-benang fibrin.

Kalau hanya membantu pembentukan fibrin, tidak masalah. Namun, begitu kitin ini bersenyawa dengan zat-zat cair yang terkandung dalam darah di luka Anda, entah nanah, keringat, dan lain sebagainya, kitin ini akan mengerak. Selama mengerak, kitin akan membuat Anda sulit menggerakkan bagian kulit Anda yang terluka. Nantinya, kitin akan terlepas bersama kerak bekuan darah Anda dan kulit Anda akan terlihat seperti baru. Karena inilah kitin tidak boleh dimasukkan dalam tubuh. Bayangkan kalau kitin ini mengerak di jantung Anda yang berlubang. Jika keraknya terlepas, kerak akan sulit dikeluarkan dari tubuh sehingga terjadi semacam sedimentasi.

Kitin ini sebenarnya dapat digunakan dalam berbagai jenis luka luar, tetapi jika Anda menggunakannya pada persendian yang banyak bergerak seperti lutut Anda, proses penyembuhan luka akan menjadi sangat lambat. Kerak yang sudah terbentuk oleh kitin tadi nantinya akan retak sebelum waktunya karena Anda sering bergerak, dan sensasinya... Wow! Setiap kali Anda bergerak dengan kerak kitin pada kulit persendian Anda, Anda akan merasa sangat sakit, bahkan mungkin lebih sakit daripada ketika Anda terluka sebelumnya. Jika Anda ingin menghindari sakit, jangan bergerak sampai kerak kitin benar-benar sudah terbentuk sempurna. Kerak kitin yang sempurna akan menjadi cukup fleksibel sehingga tidak retak ketika Anda bergerak. Masalahnya, seringkali kita terlalu sibuk sehingga kitin ini mau tidak mau tetap retak juga karena proses pengerakannya belum sempurna.

Jika luka sudah mulai sembuh, kitin ini akan terkikis dengan sendirinya seperti layaknya kerak darah beku di kulit Anda. Jangan pernah mencoba membersihkan kitin dengan air dan menggosoknya! Salah-salah, luka Anda akan terbuka lagi, dan ingat, kitin tidak larut dalam air. Ketika bertemu dengan air, zat kitin justru semakin mengeras seperti semen.

Lalu bagaimana? Jika kitin tidak bisa digunakan untuk luka dalam seperti maag kronis atau lecet pada usus, bagaimana caranya mempercepat penyembuhan organ dalam tubuh Anda?

Teknologi kedokteran yang modern telah menemukan caranya. Zat kitin dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terbentuklah zat bernama Chitosan. Chitosan ini memiliki properti yang sama seperti zat kitin dalam hal menyembuhkan luka, zat chitosan bersifat sedikit larut dalam air.

Karena itu, chitosan dapat masuk ke dalam tubuh dan membantu penyembuhan luka dalam tubuh Anda. Chitosan juga dapat mengikat zat-zat racun dalam darah sehingga dapat membantu proses detoksifikasi. Selain itu, sifatnya yang sedikit larut dalam air membuat zat chitosan dapat hancur sedikit demi sedikit dalam tubuh dan terbuang lewat kotoran dan urin, tidak seperti kitin yang dapat mengendap dalam tubuh Anda. Chitosan biasanya dikemas dalam bentuk kapsul.

Namun, jangan sekali-kali Anda menuangkan serbuk chitosan ke mulut Anda langsung. Ingat, chitosan SEDIKIT larut dalam air. Jangan salahkan saya atau dokter Anda jika tiba-tiba Anda merasa tenggorokan Anda seret setelah menelan serbuk chitosan dalam jumlah besar. Chitosan akan tetap mengeras ketika bertemu dengan zat cair, tetapi tidak sekeras kitin. Proses pengikisan chitosan akan memakan waktu. Jadi, jika Anda melihat produk chitosan yang dikemas dalam bentuk sachet, jangan pernah tergoda untuk membelinya. Salah-salah, Anda harus mengerok zat itu dari kerongkongan Anda nantinya.

Mengapa disimpan dalam bentuk kapsul? Chitosan larut dalam cairan asam. Setelah kapsulnya meleleh di lambung, chitosan yang bersifat basa akan bertemu dengan asam lambung. Basa dan asam saling menetralisir. Karena itu, chitosan juga bagus untuk orang yang menderita maag. Zat ini akan larut dalam asam lambung dan terurai, kemudian "diekspor" ke seluruh tubuh untuk mengikat racun dalam darah.

Sebagai tambahan, chitosan masih dapat diaplikasikan sebagai obat luar. Kalau untuk obat luar, chitosan masih dapat digunakan dalam jumlah besar seperti zat kitin, tergantung besar lukanya. Chitosan juga dapat menyembuhkan pembusukan (gangren) yang disebabkan oleh diabetes akut. Berguna sekali, bukan?

Untuk distribusi, zat kitin biasanya dimiliki oleh para praktisi pengobatan Cina kuno seperti shinse dan tabib, sedangkan zat chitosan biasanya didistribusikan secara eksklusif ke toko-toko obat dan suplemen. Zat kitin dan chitosan ini termasuk zat yang berbahaya jika tidak digunakan dengan benar, karena itu, distribusinya termasuk agak tertutup. Anda dapat bertanya ke apotik atau toko obat terdekat jika Anda ingin membeli chitosan. Sangat sedikit apotik dan toko obat yang menyediakan zat kitin sekarang ini, karena penggunaan kitin jauh lebih beresiko dibandingkan chitosan, walaupun keduanya sama-sama berguna dalam dunia medis.

Jadi, readers, jika Anda terluka, Anda dapat menggunakan kitin atau chitosan untuk membantu penyembuhan luka Anda. Jika tidak ada shinse kenalan Anda yang menyediakan stok kitin untuk Anda, Anda dapat mencoba memakan cangkang kepiting dan udang. Dagingnya nanti buat saya saja, hehehe (yang ini bercanda). Paling tidak, Anda sudah tahu kegunaan cangkang kepiting dan udang yang biasanya Anda buang kan? :)

Jumat, 27 Agustus 2010

Welcome Back!!!

Huah... Blog-ku terbengkalai ya? Gawat...

Anyway, for the newest update, I don't know what to write
... Hahaha...

Sekarang sih lagi sibuk-sibuknya merevisi novel, bisnis MLM, dan PDKT dengan si dia... Ditambah lagi sibuk kuliah dari Senin-Sabtu... Buset deh... Hampir tiap hari ga pernah ada di kost... Aku cuma pulang kost buat nyantai benter dan istirahat. Selebihnya ya di luar kost, hehehe...

Bagi yang udah nunggu-nunggu update blog-ku, harap bersabar, karena aku belum nemuin topik yang pas buat dibahas di blog-ku ini, hehehe... Sabar ya readers :)