Pages

Minggu, 29 April 2012

Fitness dan Diet Ala Wendy - Part 2

Setelah Anda berhasil mengatur diet Anda, Anda tentu harus mengimbanginya dengan olahraga. Ya, saya yakin Anda juga beraktivitas, misalnya mengejar deadline, proyek kantor, dll. Saya juga sama dengan Anda. Namun, diet tanpa olahraga tidak akan membawa Anda lebih dekat ke tubuh ideal. Kesibukan dengan berbagai urusan hidup mungkin membuat Anda bingung dan bertanya, "Kalau saya sibuk terus seperti ini, kapan saya bisa olahraga? Kapan saya bisa punya sixpack?"

Jawabannya sederhana. Ubah dulu pikiran Anda yang mengatakan "saya tidak punya waktu untuk berolahraga". Menyibukkan diri dengan deadline dan urusan kantor mungkin membantu Anda untuk membenahi kondisi finansial Anda. Namun, di satu sisi, saat Anda merasa terbebani dengan pekerjaan Anda--bahasa sederhananya, stres--maka tentunya Anda membutuhkan suatu pelampiasan, bukan?

Pelampiasan stres bisa jadi alasan bagus bagi Anda untuk memulai olahraga. Anda hanya perlu meluangkan waktu satu-dua jam dalam sehari untuk berolahraga. Jika Anda bisa mendaftar ke fitness centre, itu lebih bagus, tetapi jika tidak, jangan khawatir, masih banyak olahraga santai yang bisa Anda lakukan tanpa harus ke fitness centre.

Mungkin Anda bertanya-tanya, kok bisa stres jadi alasan buat olahraga? Bukannya tambah capek malah tambah stres? Stres umumnya disebabkan oleh berkurangnya kemampuan otak Anda untuk berpikir jernih. Dalam kondisi normal dan rileks, Anda mungkin bisa menyelesaikan suatu masalah dengan baik. Namun, saat otak mulai jenuh, saat itulah berbagai tekanan mental dan pekerjaan dapat membuat Anda stres.

Olahraga akan memicu keluarnya keringat. Tubuh yang berkeringat akan memicu ekskresi hormon endorfin yang dapat memberikan perasaan senang pada tubuh Anda. Saat Anda merasa senang, perlahan-lahan stres akan terangkat, dan Anda akan kembali bisa berpikir jernih. Mungkin saat selesai olahraga, Anda akan merasa lelah dan beristirahat. Namun, jangan khawatir. Dengan olahraga rutin, Anda akan lebih mampu berpikir jernih daripada duduk diam dan terus memikirkan masalah yang sama tanpa solusi.

Jadi, sudah dapat alasannya untuk berolahraga? Jangan biarkan sikap menyebalkan atasan Anda menjadi beban dalam dunia karir Anda. Lampiaskan saja ke olahraga-olahraga berikut:

1. Float Like A Butterfly, Sting Like A Bee
Bisa dilakukan dalam posisi duduk maupun berdiri. Rentangkan kedua lengan Anda, tekuk siku-siku, lalu ayunkan menyilang dengan lengan lain di depan dada. Kembali ke posisi semula.



2. Shoulder Shrugs
Ini adalah gerakan yang sebenarnya sering Anda lakukan, hanya saja mungkin Anda tidak menyadarinya. Tundukkan kepala Anda. Luruskan kedua lengan Anda. Jika dilakukan dalam posisi duduk, letakkan kedua telapak tangan di paha. Gerakkan pundak Anda ke atas dan ke bawah, rasakan kontraksi pada bahu Anda.

3. Chair Crunch
Duduk tegak pada kursi. Letakkan kedua tangan Anda di belakang kepala. Perlahan bungkukkan badan Anda seperti gerakan sit-up sambil mengencangkan otot perut Anda, kemudian tegakkan tubuh Anda.

4. Shoulder Press
Gerakan ini membutuhkan beban. Jika Anda menyimpan banyak buku tebal tak terpakai, Anda bisa menggunakannya. Duduk tegak pada kursi. Genggam buku di depan wajah Anda dengan kedua telapak tangan menghadap ke dalam. Pastikan siku dan lutut Anda membentuk 90 derajat. Angkat buku perlahan ke atas kepala tanpa mengubah posisi buku sampai tangan Anda lurus, lalu turunkan ke posisi semula.

5. Triceps Extension
Gerakan ini mirip dengan shoulder press. Bedanya, Anda menggenggam buku dengan kedua tangan di atas kepala. Perlahan, tekuk siku Anda sampai 90 derajat dan turunkan buku ke belakang kepala Anda. Pastikan lengan atas Anda tetap lurus. Kembali ke posisi semula.

6. Side Bends
Berdiri tegap. Buka kaki selebar bahu. Pegang buku di salah satu sisi badan Anda. Tekuk badan Anda ke arah beban (jika Anda memegang buku di sebelah kiri, tekuklah ke arah kiri) sampai beban menyentuh lutut Anda. Jagalah agar punggung tidak membungkuk dan kaki tidak menekuk. Kembali ke posisi semula. Lakukan hal yang sama pada sisi tubuh yang satu lagi.

7. Lateral Raise
Gerakan ini membutuhkan dua beban yang sama berat. Berdiri tegap, buka kaki selebar bahu. Pegang buku di masing-masing tangan. Luruskan kedua lengan, lalu perlahan angkat kedua lengan bersamaan sampai lengan atas sejajar dengan bahu. Posisi siku agak ditekuk dan beban berada lebih tinggi daripada bahu, lalu turunkan lengan Anda ke posisi semula.

8. Biceps Curl
Gerakan ini adalah salah satu gerakan yang paling umum yang bisa Anda lakukan. Berdiri tegap, buka kaki selebar bahu. Pegang buku di masing-masing tangan ke arah dalam. Luruskan tangan Anda. Sambil menjaga agar lengan atas tetap diam, angkat buku bersama lengan bawah Anda sampai buku menyentuh lengan atas. Rasakan konstraksi pada otot biceps. Kembali ke posisi semula.

9. Foot Pumps
Berdiri tegap, buka kaki selebar bahu. Jinjitkan kaki Anda perlahan sampai maksimum, lalu turunkan. Lanjutkan dengan menggunakan tumit Anda.

10. Push-up
Anda bisa melakukannya di tembok maupun lantai. Saya menyarankan melakukannya di lantai karena kontraksi otot akan lebih terasa karena gaya gravitasi. Luruskan kedua kaki Anda. Posisikan kedua tangan tepat di bawah bahu. Pastikan punggung Anda juga lurus. Perlahan tekuk siku Anda dan turunkan tubuh Anda sampai Anda merasakan kontraksi di dada, bahu, dan triceps. Angkat tubuh Anda ke posisi semula. Jika Anda melakukannya di tembok, berdiri tegap, buka kaki selebar bahu. Letakkan kedua tangan Anda sejajar bahu, lalu majukan tubuh Anda ke arah tembok sambil perlahan menekuk siku sampai terasa kontraksi pada otot dada. Kembali ke posisi semula.

11. Wall Sits
Bersandarlah pada dinding, tegakkan punggung Anda. Buka kaki selebar bahu, dan posisikan kaki Anda agak jauh dari dinding. Perlahan, tekuk lutut Anda dan turunkan tubuh Anda sampai posisi seperti duduk di kursi. Tahan sejenak, lalu kembali ke posisi semula.

12. Knee-to-Elbow Touches
Duduk tegap pada kursi. Buka kaki selebar bahu. Letakkan kedua tangan di belakang kepala. Perlahan, angkat kaki kiri Anda dan arahkan siku kanan Anda ke lutut kiri. Kembali ke posisi semula. Lakukan bergantian dengan sisi yang lain.

13. Twist
Duduk tegak di kursi. Buka kaki selebar bahu. Posisikan kedua lengan Anda seperti pada posisi "menyerah". Putar sejauh mungkin tubuh atas Anda ke arah kiri tanpa menggerakkan kaki, tahan sejenak, lalu kembali ke posisi semula. Lakukan bergantian dengan sisi yang lain.

14. Seated Leg Lift
Duduk tegak pada kursi. Luruskan kaki dan tekuk lutut Anda 90 derajat hingga menyentuh lantai. Genggam erat sisi kursi Anda. Perlahan, angkat dan luruskan kedua kaki hingga tubuh Anda membentuk huruf L. Tahan, lalu kembali ke posisi semula.

15. Chair Dips
Duduk di ujung kursi. Tekuk lutut Anda hingga 90 derajat dengan kedua kaki menapak lantai. Genggam erat sudut kursi Anda. Luruskan kedua lengan Anda, lalu angkat pantat Anda dan jauhkan dari kursi sedikit, sehingga jika Anda menjatuhkan pantat Anda, Anda tidak akan duduk di kursi Anda. Fokuskan berat badan Anda ke kedua lengan. Perlahan, tekuk siku Anda dan turunkan tubuh Anda hingga kedua lengan hampir sejajar dengan lantai. Kembali ke posisi semula.

Sebaiknya Anda melakukan 15 gerakan ini dalam 20-30 repetisi per set sebanyak 3-4 set. Sisakan waktu 60-90 detik untuk beristirahat antar set. Jika bosan, Anda bisa mengimbanginya dengan olahraga favorit Anda seperti berenang, futsal, badminton, dan sebagainya. Jika Anda ingin latihan beban, saya akan membahasnya di bagian berikutnya. Semoga berguna, guys. Selamat melampiaskan stres ke kegiatan yang positif :)

NB: Semua instruksi latihan saya ambil dari website resmi L-Men. Untuk melihat gambar-gambar gerakannya, silakan klik di sini

Jumat, 27 April 2012

Fitness dan Diet Ala Wendy - Part 1

Sebenarnya saya tidak berniat untuk menulis ini. Namun, dalam satu bulan terakhir ini, foto profil Facebook dan Twitter saya telah mengundang banyak komentar dari teman-teman saya. Banyak yang terus bertanya apa tipsnya mendapatkan perut rata dengan enam kotak menonjol simetris alias sixpack. Saya sudah sering ditanyai hal ini. Daripada saya jawab satu per satu semua yang bertanya ke saya, lebih baik saya beberkan rahasia-rahasia saya selama setahun ini untuk mendapatkan tubuh atletis.

Pertama, apa sih diet itu? Banyak yang beranggapan diet adalah tidak makan. Padahal, yang dimaksud diet adalah mengatur pola makan. Diet dengan tidak makan justru akan membuat tubuh menjadi lemas dan memberikan pengaruh buruk terhadap kondisi psikologis. Diet yang benar adalah mengatur makanan apa saja yang harus dibatasi konsumsinya, serta mengatur kapan saja harus mengasup makanan dengan jumlah tertentu.

Untuk tahap pertama, lebih baik ubah dulu kebiasaan makan Anda. Pola makan yang paling baik adalah makan sekitar tiga sampai empat jam sekali. Tubuh manusia didesain untuk "menuntut" makanan setiap tiga atau empat jam sekali. Jika Anda masih mempercayai kata guru Biologi Anda ketika SMA, bahwa lambung kita mencerna makanan selama enam jam, itu hanya separuhnya benar. Jika Anda tidak beraktivitas sama sekali, mungkin lambung Anda akan mencerna makanan lebih lama karena tubuh Anda tidak memerlukan banyak energi. Namun, mengingat aktivitas yang padat, tentunya kinerja lambung pun menjadi lebih cepat, sehingga walaupun Anda sudah makan, jangan heran jika tiga jam kemudian Anda merasa lapar.

Jadwal makan tiga jam sekali juga bukan berarti Anda bisa sembarang makan. Seperti yang saya katakan di atas, Anda juga harus memilah makanan apa saja yang patut dikonsumsi dan yang tidak. Makanan paling baik adalah makanan dengan susunan nutrisi high protein, medium carbohydrate, low fat. Jika Anda tidak bisa mendapatkan asupan banyak protein, Anda bisa menggantinya dengan high fibre, karena serat akan membuat Anda merasa kenyang sedikit lebih lama daripada lemak.

Saran saya, cobalah makan lima-enam kali sehari dengan susunan tiga kali makan berat dan tiga kali ngemil. Sekali lagi, ngemil bukan berarti Anda bisa bebas makan keripik kentang kesukaan Anda hingga dua-tiga bungkus sekaligus. Untuk cemilan, konsumsilah cemilan yang bisa memberikan rasa kenyang walaupun dikonsumsi dalam dosis rendah. Jika masih bingung dengan pengaturan makanan Anda, mungkin Anda bisa mengikuti pola makan saya seperti di bawah ini:

Sarapan (07.00-08.00): Roti gandum 2 lembar + susu oatmeal
Cemilan 1 (10.00-11.00): Sepotong dark chocolate
Makan siang (12.00-13.00): Nasi, daging (apa saja), tempe, sayur
Cemilan 2 (15.00-16.00): Roti gandum 2 lembar
Makan malam (18.00-19.00): Gado-gado/ketoprak/ayam bakar
Cemilan 3 (21.00-22.00): Apel 1 buah/Roti gandum 2 lembar

Jadwal makan saya tidak mengikat, tentunya. Bisa dibayangkan betapa bosannya jika Anda harus terus makan gado-gado untuk makan malam, atau terus makan coklat untuk cemilan pagi. Anda bisa memvariasikan menu makan Anda sesuai keinginan Anda. Saya adalah penggemar coklat, sehingga saya mengonsumsi coklat untuk cemilan pagi.

Susu atau sereal bisa jadi alternatif jika Anda tidak suka roti. Namun, kalau bisa, pilihlah susu diet, karena kandungan susu diet berbeda dengan susu instan biasa. Susu diet biasanya diformulasikan khusus sesuai kebutuhan diet Anda, misalnya menambah atau mengurangi berat badan.

Jika Anda sudah berhasil mengatur diet Anda, waktunya ke tahap berikutnya. Jika Anda mendambakan tubuh ideal, jangan hanya terpaku pada diet saja. Ada aktivitas khusus yang harus Anda lakukan di samping menjaga pola makan. Apa itu? Akan saya bahas di bagian berikutnya. Semoga berhasil dengan dietnya, guys. Kalau sudah berhasil, silakan di-share kepada teman-teman yang masih kesulitan dengan dietnya :)

Kamis, 26 April 2012

Penggalauan

I don't really plan on posting this, actually, but, oh, well, banyak kejadian akhir-akhir ini bikin gue berpikir dan menggalaukan hati.

Bicara soal galau, sebenarnya galau ini bisa dalam konteks apa saja, entah galau karena bingungnya mengambil suatu keputusan, galau karena pekerjaan yang bikin dilema (misalnya galau skripsi yang menjangkit mahasiswa semester 7-8 di kampus gue sekarang), dan yang paling umum terjadi adalah galau cinta. Sepertinya galau ini menjadi suatu tren tersendiri di Indonesia dalam satu tahun terakhir, terutama di Twitter. Ketika waktu menunjukkan pukul 12 malam, saat itulah linimasa Twitter dipenuhi oleh kegalauan yang menyesakkan dari Tweeps Indonesia.

Cinta adalah hal yang sangat sulit dimengerti. Kalau kata gue sih, cinta itu adalah saat di mana lo merasa tertarik dengan seseorang, bukan karena hal yang dimiliki oleh orang itu. Rasa tertarik itu muncul tanpa ada suatu alasan khusus. Intinya, lo suka sama dia, apa adanya, gak peduli dia buta, cacat, atau muka rata, pokoknya lo tertarik sama dia. Simpel. However, the struggle of love is much more complicated than that.

Ketika kita merasa tertarik dengan lawan jenis, kita seolah kehilangan akal. Kita akan melakukan apapun yang dia ingin lihat dari diri kita. Kita mengikuti semua hobinya. Kita bahkan mengabaikan batas-batas fisik dan mental dari tubuh kita. Sehebat itulah kekuatan cinta. Ya, gue juga pernah ngalamin kayak gitu. That's really normal.

Ketika dia mulai menerima kita dan lebih sering menghabiskan waktu bersama kita, saat itulah mungkin kita bisa menganggap diri kita berada dalam tahap pacaran. Seringnya menghabiskan waktu bersama--tak bisa dipungkiri--tentu membuat kita bosan. Di tahap tertentu, rutinitas yang sama dan berulang setiap harinya tentu akan membuat kita jenuh. Again, this is normal.

Karena bosan, sedikit saja kesalahan bisa bikin kita bete seharian sama pacar kita. Kita mulai sering bertengkar dengan pasangan hanya karena hal-hal yang remeh. Perang dingin pun dimulai. Setelah beberapa lama, tahap toleransi pun dimulai. Kita mencoba memperbaiki pandangan kita dan berusaha menoleransi kesalahan-kesalahan di masa lalu, dengan harapan bisa bikin hubungan kembali seperti semula.

Seandainya toleransi ini berhasil, hubungan cinta kita akan semakin erat. However, what'll happen if the tolerance doesn't work? Mungkin kita bakal terus bertengkar, dan ujung-ujungnya, saling bentak, marah-marahan, dan putus.

Seperti kata Raditya Dika dalam Manusia Setengah Salmon, urusan pindah hati mirip seperti urusan pindah rumah. Kita pindah rumah karena merasa rumah yang kita tinggali selama ini sudah terlalu sempit, tidak cocok, tidak nyaman, dan alasan-alasan lainnya. Kita putus dari pacar karena merasa kita udah gak cocok, udah gak nyaman, dll.

Ketika kita merasa gak nyaman dan gak cocok dengan pasangan kita, seringkali kita berusaha melakukan perubahan, entah perubahan pola pikir, perubahan rutinitas dengan si dia, dan lain sebagainya. Seperti yang gue sebut di atas, seandainya toleransi ini berhasil, that's good. Namun, kenyataannya, kebanyakan tahap toleransi ini tidak berhasil, terutama di kalangan ABG dan remaja yang beranjak dewasa.

Change is actually a good thing, so that we can adjust ourselves to the new situation and condition. However, when people demand us to change, but can't keep up with our change, that's when I begin wondering. If breaking up is always the only way, why bother changing?

Dan di sinilah kegalauan itu terjadi. Kita berpikir, "Gue udah berusaha untuk menjadi baik menurut dia. Gue udah berjuang ngurangin kesalahan-kesalahan gue. Gue berusaha menerima semua dari dirinya. Tapi kenapa akhirnya tetap begini? Yang salah gue, atau dia? Sekarang dia lagi apa, ya? Waktu kita masih pacaran, jam segini biasanya kita nonton bareng, jalan bareng, teleponan... Rasanya hampa banget gak ada dia..."

Saat gue menulis ini, gue masih berpikir. Orang yang pernah pacaran aja galaunya sampai sebegitunya, gimana dengan orang yang cintanya terus bertepuk sebelah tangan, ya?

Serpong, 26 April 2012, 21.45

Minggu, 15 April 2012

Topeng

Semua orang pasti pernah menggunakan topeng. Dalam keadaan apapun, ada kalanya kita tidak mau orang lain tahu apa yang sebenarnya kita pikirkan dan kita rasakan. Namun, apa yang akan kau lakukan jika kau bertemu dengan orang yang tidak pernah memiliki topeng?

Sebut saja namanya Winda (Nama samaran). Kukenal dia dari grup alumni SMA-ku di Facebook. Awalnya, kami hanya saling bertukar salam dan saling curhat. Aku curhat tentang rencana karirku, dan dia tentang hubungan cintanya yang kandas.

Kami pun saling bertukar alamat surel dan nomor ponsel. Aku tidak pernah menghubunginya via ponsel, hanya melalui surel atas permintaannya. Dia kesulitan mengakses Facebook untuk mengecek isi inbox-nya, sehingga kupindahkan isi pesanku ke surel atas permintaannya. Akhirnya, dia pun mengirimkan pesan singkat ke ponselku. Masalahku bisa dibilang sudah selesai, sehingga gilirannya untuk curhat.

Hubungan cinta Winda tidak seperti yang dimiliki kebanyakan wanita yang kukenal. Dia berusia 11 tahun di atasku. Pacarnya harus menikah dengan wanita lain, karena wanita lain telah mengandung benihnya. Winda marah, karena dia sendiri telah menyerahkan tubuhnya sampai empat kali selama masa pacaran mereka, dan pacarnya tidak memilihnya. Dia kesal, mengapa tidak dia saja yang mengandung benihnya sehingga mereka bisa menikah.

Aku hanya berkata, "He's going to be a family man. Lebih baik kau tidak mengganggunya. Mungkin dia mengatakan dia masih mencintaimu. Namun, apapun alasannya, jangan sampai kau menjadi pihak ketiga yang menghancurkan rumah tangganya. Kau bisa menjadi sahabatnya, but not his girlfriend anymore." Namun, hati yang sudah begitu remuk mengebalkannya dari segala nasihat.

Dua hari penuh dia mencurahkan isi hatinya melalui pesan singkat, dia menjadikanku seolah pengganti pacarnya. Pesan singkatnya berisi segala rayuan dan kalimat-kalimat seksual yang membuatku panas dingin. Dia bahkan mengajakku untuk bermain dengan tubuhnya. Aku sempat jengah dan menegurnya keras karena hal itu. Dia tidak terima, dan dia mencercaku dengan nasihat-nasihat kasar via surel dan pesan singkat yang membuatku ingin membanting ponselku.

Malam itu, aku mengikuti misa malam Paskah. Selama misa, pikiranku tidak bisa lepas dari dia. Memang, akulah yang menawarkan diri untuk menjadi "tong sampah" baginya. Namun, pantaskah aku marah hanya karena dia sedang menjadikanku pelampiasan depresinya? Bukankah aku yang ingin menjadi papan sasaran panahnya selama ini?

Setelah itu aku minta maaf padanya, mencoba untuk memberikannya kesempatan kedua, sehingga dia bisa membuatku kembali respek padanya. Namun, dua hari setelah itu, dia tetap tidak berubah. Yang ada, aku hanya berusaha mempertahankan topengku, berusaha membuatnya mengerti bahwa walaupun aku sudah dewasa, kehidupan seksual bukanlah topik yang tepat untuk mempertahankan sebuah pertemanan, dan cinta lebih dari sekadar permainan seks.

Kali ini, aku tidak kesal. Aku hanya membalas pesan-pesan singkatnya dengan tiga halaman pesan singkat yang menurutku bisa membuatnya sadar. Tidak ada gunanya. Dia menghabiskan sebagian waktu tidurku untuk mencaciku. Kumatikan ponselku supaya tidak mengganggu adik-adikku yang sudah pulas. Kulirik jam di ponselku. Pukul satu pagi. Tidak heran mataku terasa begitu berat.

Paginya, kunyalakan lagi ponselku dan mendapati empat pesan baru lagi. Semuanya berisi makian darinya. Dia mengataiku munafik, terus menerus menggunakan topeng untuk menutupi perasaanku yang sebenarnya. Dia memakiku karena tidak pernah mengatakan bahwa aku benci padanya. Dia mencaciku karena aku membatalkan janji temu kami. Pada akhirnya, kami memang tidak pernah bertemu muka.

Pesan-pesan singkatnya masih terus berlanjut hingga siang hari ketika aku sudah di bandara, menunggu pesawat untuk kembali ke Jakarta. Aku hanya menghapus satu per satu pesan singkatnya agar tidak memenuhi inbox-ku, tanpa membalasnya. Semuanya berisi makian yang tidak enak dilihat. Setiap kali aku membacanya, aku hanya tersenyum dalam hati.

Beberapa hari setelah aku menginjak Jakarta, dia mengirimkan pesan singkat lagi. Isinya bukan makian. Dia minta maaf atas semua makiannya sejak beberapa hari yang lalu. Dia bilang semua analisis dan saran-saranku untuk membantunya bertahan tanpa pacarnya ternyata benar dan sangat berguna. Setelah putus, dia perlahan-lahan mulai lepas dan melupakan bayang pacarnya. Dia bahkan mengirimkan pesan singkat melalui private number-nya.

Namun, aku tidak pernah lagi merespon. Aku membiarkan dan menghapus semua tentang dirinya dari ponsel dan jejaring sosialku. Dia meng-unfriend-ku di Facebook, dan aku memblokirnya. Kuhapus nomor ponselnya dari daftar kontak ponselku. Sadar bahwa aku tidak pernah lagi menggubrisnya, dia mengirimkan surel lagi. Isinya: "Wen, aku bingung, what should I do, so that we can be friends again? Please, I need you."

Sekali lagi, aku hanya tersenyum dan berkata dalam hati: Kau yang memulai, kau yang mengakhiri. Kau yang merajut tali pertemanan ini, kau pula yang memotongnya. Dan sekarang kau bertanya apa yang harus kau lakukan agar kita bisa berteman kembali? Kaulah yang tahu jawabannya, bukan aku, karena kau yang memegang tali dan pisaunya selama ini.

Aku tidak membencinya. Aku tetap menganggapnya teman. Meskipun dia telah membuatku kesal, dan sampai sekarang pun aku masih enggan untuk mengontaknya, tetapi aku sengaja. Aku ingin dia bertambah dewasa. Hidup bukan hanya untuk cinta, bukan hanya untuk nafsu, dan bukan hanya untuk seks. Dia terlalu terbuka untukku, dan dia tidak berhasil memaksaku untuk membuka topengku. Secara fisik, dia lebih dewasa, tetapi tidak dengan mentalnya. Bagaimana pun keadaannya, dia harus menerima kenyataan, bahwa selama ini pernyataan-pernyataanku kepadanya selalu benar, tulus, dan tidak ditutup-tutupi.

Ketika aku menyelesaikan paragraf terakhir ini, aku masih berpikir: Seandainya aku membuka topengku, apakah hubungan kami akan membaik? Kurasa tidak, karena tidak pernah ada yang mau menerima nasihat yang disampaikan dengan penuh amarah. Untuk kali ini, kurasa dia harus mulai belajar untuk mengenakan topeng.

Serpong, 15 April 2012, 20.42 WIB

Kamis, 12 April 2012

Update In Centuries

Hola guys. Gila, udah 4 bulan gue gak nge-blog. Sebentar ya gue mau ngepel-ngepel dulu.

Oke, memasuki tahun 2012 ini, gue punya banyak cerita (aduh, kapan sih lo gak punya banyak cerita, Wen). However, gue bakal singkat aja deh. Mengingat udah 4 bulan gak gue update nih blog dan cerita yang kepingin gue post banyak banget, ya udah, gue filter deh cerita-ceritanya.

Gue udah selesai magang di Tribun Pontianak. Well, ceritanya sih sekalian pulkam. Gak terasa, 2 bulan magang itu bentar banget. Seru juga sih, jadinya ilmu-ilmu jurnalistik gue benar-benar kepakai di magang ini. Gue tiap hari keliling kota buat nyari berita. Capek, tapi seru. Dan gue jadinya tahu isu ini itu di Pontianak dan sekitarnya. Pokoknya asyik punya deh.

Di sela-sela magang, gue sempat ikut pra-audisi LOTY 2012. Gue gak lolos seleksi pertama. Jelas sih, soalnya gue emang pas lagi kurang fit, jadi ya gitu deh... Tapi gue senang koq, walaupun cuman modal nekad dan keyakinan doang, gue tetap bisa tampil sebisa gue. Overally, all my hard work was paid off, and I'm gonna try again next year.

Di akhir tahun 2011 lalu, buku My Stupid Boss 4 bisa dibeli di toko-toko buku. Gak tahu apa itu My Stupid Boss? My Stupid Boss adalah buku tentang curahan hati seorang karyawati di negeri jiran dalam menghadapi ke-absurd-an dan kebodohan atasannya. Bukunya itu jenis buku gokil, jadi kalau lo pada baca, jangan heran kalau habis itu kram wajah, soalnya curhatannya ngocol abis. Tapi, yang kepingin gue bahas bukan kegokilan buku tersebut, tapi bagian akhir dari My Stupid Boss 4 yang bikin gue terenyuh banget bacanya.

Chaos@Work, penulis My Stupid Boss (yep, dia pakai nama samaran, dan sampai sekarang sang admin malang ini masih belum berniat membocorkan identitasnya) mengatakan bahwa dia sesungguhnya gak minat dan gak bakat dalam dunia tulis-menulis. Awalnya, dia hanya mencurahkan kefrustrasiannya terhadap tingkah laku boss-nya yang tidak masuk akan ke dalam blog. Hasilnya malah melebihi dugaannya. Begitu dibukukan, malah banyak yang suka.

Dia juga mengatakan bahwa keinginannya untuk menulis hanya semata-mata berasal dari passion-nya, yaitu membaca. Ke mana pun dia pergi, dia selalu bawa buku, koran, atau apapun yang bisa dia baca. Lama-kelamaan, dia mencoba untuk menulis, dan hasilnya luar biasa. Dengan gaya menulisnya yang mengubah rasa frustrasi menjadi humor, dia berhasil membuat ribuan, bahkan mungkin jutaan pembacanya terbahak.

Di akhir bukunya yang ke-4 itu, dia juga berpesan, bahwa apapun yang kita kerjakan, selama itu dilakukan dengan passion dan full heart, maka semua itu akan berhasil. Di sinilah yang bikin gue terenyuh. Gue selama ini selalu ragu dengan passion gue. Gue punya passion, tetapi nggak pernah full heart, karena terus mempertimbangkan pendapat kiri kanan. Ketika gue menutup buku My Stupid Boss 4, gue kembali berpikir, mungkin gue hanya perlu bertahan sedikit lebih lama lagi, dan terus memegang passion gue.

Ya, seperti yang bisa diduga readers sekalian, passion gue nggak pernah diterima dan di-approve sama keluarga gue. Awalnya, ketika gue mulai magang, gue udah mau nyerah sama passion gue karena nggak pernah ada hasilnya. Kalaupun ada, ya seiprit-iprit. Namun, karena Chaos@Work, gue kembali berpikir, mungkin memang memegang passion erat-erat itu nggak pernah salah. Yang perlu kita lakukan hanya bertahan lebih lama daripada orang lain yang juga memiliki passion yang sama.

Buat readers yang baca post ini, gue recommend banget buat baca semua buku My Stupid Boss. At least, you can laugh while rethink about what've you done so far in your life, and try to fight to give a meaning to your life. Buat Chaos@Work, walaupun kita gak kenal, gue kepingin ngucapin thanks a lot karena udah "nambahin bensin" ke api gue yang hampir padam. Ya, gitu lah pokoknya. Even if you don't want to continue My Stupid Boss series, I'll eagerly wait for your next book.

Sampai di sini dulu ceritanya readers. Tenang aja, gue bakal lebih sering update nanti, tentunya kalau ada cerita seru lainnya. See you :)